Selasa, Mei 12, 2015

DIARY DALAM DIARY : About Her

20 Agustus 2014

Seiring lagunya "Momod" berkumandang, aku teringat dengan satu sosok yang hanya bisa jadi sekedar silhoutte bagiku. Tetap seperti menepuk angin. Beberapa minggu lalu kita bertemu lagi. Waktu itu suasana lebaran idul fitri dalam acara reuni sekolah. Kita sudah banyak perbedaan satu sama lain, dia seorang mahasiswi tingkat akhir dan aku kuli (juga tingkat akhir) yang mau segera resign. Dengan sebelumnya bercengkrama di sepenggal chatting, akhirnya kita saling mengatur waktu untuk bertemu dan berangkat ke tempat reuni bareng. Aku pun menjemputnya, kita boncengan. Entah apa alesannya, aku masih merasakan hal yang sama tatkala melihatnya meski sudah sekian lama tidak pernah bertemu ataupun kotekan. Tapi aku bersikap belagak sok biasa aja.

Singkat cerita acara pun beres. Setelahnya, kembali aku mengantarkannya pulang. Di perjalanan pulang, kita saling berbicara tentang topik yang loncat-loncat tidak karuan kemana arahnya. Tapi yang jelas aku merasa begitu nyaman waktu itu. Masih sama seperti dulu.

Tiba-tiba seketika muncul pemikiran entah dari sebelah mana untuk ku sebutkan. Tapi.. seketika itu pula kubu sebelah juga membisikkan.".ah sudahlah..aku tahu akan seperti itu. Semua sudah terlalu kadaluarsa. Berusaha tahu diri adalah pilihan yang tepat.". Dan aku lebih memilih menurutinya.

Setelah dia sampai rumah, aku pun pulang tanpa sedikitpun meninggalkan kode, dan hari itu pun selesai. Kita kembali berjalan. Masing-masing.

Hi..selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialkulah kau ada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri di depanmu kini

Sakitnya menusuki jantung ini,
Melawan cinta yang ada di hati
 

Dan upaya ku tahu diri
tak selamanya berhasil
'pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama

Pergilah, menghilang sajalah..
Lagi..

Bye..selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada
Dan ku cuma bisa meradang
Menjadi yang di sisimu
Membenci nasib ku yang tak berubah


Berkali-kali kau berkata
Kau cinta tapi tak bisa,
Berkali-kali ku tlah berjanji..
Menyerah
Dan upaya ku tahu diri
tak selamanya berhasil
'pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah.
Lagi..
Dan dengan berakhirnya lagu ini, aku mau bilang, aku sudah sembuh.