Jumat, Mei 05, 2017

Jalan

Januari 6 kali sudah waktu berlalu. Terasa singkat. Kejam, waktuku menguap.
Puluhan ribu kali gelinding roda.
Ratusan kali permadani menyapa.
Bagai air di daun talas.

Minggu, Januari 01, 2017

Semoga Bapak Lekas Sembuh

Hari pertama di Januari 2017.

Kemarin malam, aku tidak kepikiran untuk ikut-ikutan pergi ke jalan, ke pantai, ke panggung hiburan, menyaksikan pesta kembang api, sambil tiup" terompet seperti kebanyakan orang di luar sana. Sudah tidak ada lagi rasa ingin ikut hal-hal semacam itu. Dan aku bersyukur atas itu. Biarlah yang lalu jadi pelajaran.

Alhamdulillah, kemarin aku hanya di rumah. Menemani Bapak yg saat ini sedang diberikan nikmat sakit oleh Allah. Bapak yang kini telah menua. Tergores banyak keriput di sekujur tubuhnya. Aku hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya. Sering air mata tak kuat untuk tak ku urai kala ku ingat dosa-dosaku pada Bapak T_T

Ya Allah, di masa tuanya kini, berikanlah Bapak kesehatan dan kesabaran. Semoga sakit yang kini ada menjadi pelebur dosa bagi beliau. Amiin.

**
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah...

Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk

Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia..
***

Maaf Bapak, aku tak cukup pintar merangkai sajak. Hingga harus ku pinjam lirik di atas untuk mewakili apa yang kini aku rasakan. Doa terbaik selalu teriring untukmu dari anakmu yang kini telah dewasa ini, namun belum mampu membahagiakanmu.

Semoga Bapak lekas sembuh. Amiin.

Sabtu, Desember 31, 2016

Geee!! It's the end of the year.

Yup guys. Akhirnya bisa ngepos lagi di jurnal ini. Terhitung cuma beberapa biji saja postingan yang terpublish di blog ini selama 2016. Dan praktis postingan ini bakal jadi postingan terakhir di tahun ini, secara sekarang juga udah masuk jam-jam, menit-menit, atau detik-detik pergantian Akhir Tahun menuju 2017 nanti malam.

2016 sungguh menyuguhkan  pengalaman yang luar biasa buatku. Banyak ilmu yang aku tempa di tahun ini. Banyak pula kejadian-kejadian unik, sedih, bahagia. Aku bersyukur atas itu.

Walaupun memang harus aku akui bahwa di tahun ini juga aku tidak terlalu berhasil dalam mewujudkan apa yang disebut resolusi. Kenapa? Bisa jadi aku salah dalam membuat resolusi. Atau jangan-jangan aku tidak benar-benar membuat resolusi, hanya sekadar ingin ini,  ingin itu tanpa ada catatan, action dan strategi untuk mencapainya. Ya ini sebuah kesalahan yang harus ku sadari. Aku bisa saja berkilah dan bilang bahwa orang lain juga sepertinya sama karena fakta kebanyakan memang begitu. Tapi tentu bukan hal yang bijak jika itu ku lakukan. Aku perlu introspeksi dan memperbaiki kesalahan yang ada dalam setahun ini.

Di tahun ini aku juga semakin merasakan kenikmatan bermain di sebuah surga bernama internet marketing. Hanya itu kalimat yang bisa ku buat untuk sedikitnya bisa memperhalus makna sebenarnya. -_-. Aku sudah banyak jadi bermain di buaian sales later yang aduhai begitu sedaaapnya minta ampuun saat di baca. Copywriting yang ciaamik dan amat memikat seakan melenyapkan apa yang namanya logika. Buy button pun tak jarang ku langsung pijit at the first sight.

Berikut beberapa produk im yang aku beli selama 2016 ini.

* Ebook ASEM BANGET. Seperti namanya, ini Ebook Uwasseeeem Banget pokoknya.

*Edubisnis = Online Course dari Pak Yodhia Antariksa.

*Sedolar Sehari = Cara hasilkan uang dari blog gratisan sedollar sehari. Karya Mas Gari

*Ngidam Dollar : Ebook yang menawarkan penghasilan $20 perbulan dengan teknik yang sebenarnya sangat sederhana, namun gak kepikiran. Setelah baca ebooknya, baru deh bilang, "Ah elah.. gini doang!"

*Panduan Youtube,  YTM, PYT

*Profit Funnel

kalau ditotal, lumayan juga sebnernya :)
Kebanyakan dari produj yang aku beli tersebut gak kepake. Nyesel sih nggak, heran aja bisa bisanya aku beli produk ini itu cuma karena terbkus sales later.

Makanya di tahun 2017 besok, aku bertekad untuk fokus. Beli produk IM yang sekiranya hanya akan membantuku meningkatkan skill menulis dan blogging, gak yang lain-lain.

Banyak action, sedikit belajar. Bukan banyak belajar, sedikit action.

Bismillah.

Selasa, Mei 03, 2016

Mudah-mudahan Jadi Awal Yang Baik

Seperti judulnya, mudah-mudahan tulisan ini menjadi awal yang baik ke depannya. Awal yang baik untuk blog diary ini supaya bisa lebih banyak menampung tulisan-tulisan pengalaman gue. Bukannya apa-apa, gue cuma ingin kembali membiasakan diri berlatih untuk bisa lebih rajin menulis. Menulis apapun itu. Karena gue sadar, jam terbang yang gue punya sampai sekarang masih sangatlah cetek alias dangkal, bahkan bisa dibilang masih dalam kelas 'iseng-iseng'.

Maka dari itu semoga lewat media ini, gue ingin kembali berlatih. Rasanya seperti balik lagi ke titik nol untuk ke sekian kalinya. Memang penyesalan selalu datang di akhir. Gue kadang berpikir, kalau saja dari dulu gue rajin latihan tiap hari buat nulis, nulis apa aja, mungkin sekarang gue udah punya sesuatu yang bisa ditunjukin ke orang-orang, sambil bilang "ini lho karya gue". Ah, tapi masih saja itu jadi sebuah khayalan, belum bisa gue realisasikan sampai saat ini.

Perlu waktu lama buat gue sadar tentang sebenarnya apa yang salah, hingga impian gue buat setidaknya mempunyai satu buku sampai saat ini masih belum terealisasi. Hingga akhirnya gue temukan jawabannya. Gak punya target. Ya itu dia, selama ini gue sama sekali gak punya target ingin menghasilkan apa dalam jangka waktu berapa lama. Semua hanya mengawang-ngawang di atas kepala, lalu hilang dan lupa. Lalu ingat lagi, hilang lagi, tanpa pernah serius dalam hal eksekusi. Padahal sebenarnya gue ngerasa banyak sekali ide yang berseliweran di otak buat bisa gue tulis.

Dan saatnya kini buat gue berkata. SUDAH CUKUP.!! Sudah cukup main-mainnya. Sudah terlalu lama dalam awang-awang, sudah terlalu banyak waktu yang terbuang percuma tanpa hasilkan apa-apa. Gue mau produktif dalam bidang yang gue sukai, walau dengan jatah waktu yang tidak lama setiap harinya.

Impian itu muncul sudah dari beberapa tahun yang lalu. Impian buat bisa nerbitin buku karya sendiri. Gak muluk-muluk untuk diterima di penerbit mayor, buat gue di penerbit Self Publishing aja sudah cukup, karena memang pasti terbit, tinggal kita punya bahannya atau enggak. Ya.. tapi kayak gue bilang tadi, ingin cuma jadi sekadar ingin jika gak ada usaha buat bikin itu jadi nyata.

Gue nulis ini karena sedikit tersadarkan setelah membaca buku karya pak Much. Khoiri yang berjudul Rahasia Top Menulis. Yang mana isi di dalamnya yang paling mengena adalah anjuran agar kita bisa selalu melatih kemampuan menulis yang kita punya. Caranya adalah dengan menulis setiap hari. Untuk tahap pemula atau latihan, tulislah apa saja.

Paling mudah pastinya menulis pengalaman, karena tidak perlu banyak riset ini itu untuk membuatnya. Menulis pengalaman, anak kecilpun bisa, kan. Selagi ada kemauan. Masih ingat kan bagaimana saat kita dikasih tugas mengarang pengalaman saat SD dulu. Kita bisa dengan lancar dan polosnya menuliskan pengalaman tanpa dibebani oleh rasa perfeksionis harus menghasilkan tulisan bagus secara tata bahasa dan penyusunan kalimat. Mengalir seperti air sungai.

Oke intinya mulai sekarang gue mau bikin komitmen pada diri sendiri untuk bisa nulis apa saja setiap hari. Gak ada cara lain soalnya buat bisa jadi expert selain dengan berlatih dan terus berlatih menambah jam terbang. Tak terkecuali dengan menulis. Jika ingin jadi penulis andal, tulislah yang banyak. Jangan dulu berfokus pada kualitas, yang penting kuantitas dulu. Jumlahnya dulu yang dibanyakin, soal kualitas nanti akan menyusul dengan sendirinya.

Semoga bisa istiqamah. Gue percaya menulis itu punya banyak dampak positif. Bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga buat orang lain yang membaca. Buat diri sendiri itu jelas, dengan menulis kita bisa menjaring banyak sekali pengetahuan, dan otak kita terus dipaksa berkreatif setiap harinya sehingga tidak butek.

Orang-orang hebat di dunia, mereka menuliskan apa yang mereka tahu dan mereka alami ke dalam sebuah tulisan / buku. Menulis itu membangun kebudayaan. Dan sudah barang tentu, perjalanan seribu mil diawali dari satu langkah pertama. Berani memulai dan berani menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Bereskan.

00:12 - 03/05/2016


Rabu, April 20, 2016

Layangan Putus

Waktu terasa begitu cepat dan gelinding ban mobil jeruk bali pun sudah keriput. Aku tak bisa lagi temukan artinya. Tak terbayang akan begini. Aku meyakini semua ini akan bermetamorfosis pada waktunya. Aku hanya ingin berteriak di padang pepadian hijau kekuningan yang esok hari hendak dipanen. Menyeruakkan sebagian besar jatah suaraku untuk ku beritahukan mereka yang semakin menunduk supaya sedikit menoleh ke arahku. 

Layang-layang yang ku harus lihat dengan menengadah. Gelasannya putus. Harus ku ikhlaskan tanpa bisa ku kejar. 
Kapan ada gantinya?

Kalut Menggelayut

Malam ini kembali aku terjebak dalam sebuah kebingungan yang membuntukan. Ketika hasrat ingin sekali melompat merealisasikan ekspektasi, namun semuanya serasa kalut. Sudah hampir seminggu ku berada di kondisi ini. Setiap hari cuma bergelut dengan persamaan dari hari sebelumnya. Entah apa sebenarnya yang terjadi dengan otakku ini. Mungkinkah ia sudah tak mendukung lagi untukku supaya bisa berpikir cepat dan menulis hasrat. Ah, sepertinya tidak, buktinya aku masih bisa menulis rintihan ini.

Apa ini yang dinamakan bahaya maut si multitasking. Apa aku sedang berada di situasi maut itu? Sepetinya iya. Aku mungkin orang yang selalu tak pernah bisa fokus mengerjakan suatu hal. Hingga tak sadar beberapa waktu berjalan, aku terjerat oleh banyak sekali hal yang harus aku pegang dalam waktu bersamaan, sehingga waktuku kini terbagi tanpa bisa secara benar menyayangi satu mainan saja.

Kalau sudah begini, bagaimana bisa aku lari?

Haruskah ku buang saja mereka satu per satu. Aku tidak ingin daging berubah malah menjadi racun karena terlalu banyak lemak menggelantung. Mungkin di sinilah aku harus lebih belajar yang namanya prioritas. Aku harus sadar kemampuanku yang terbatas, yang tak bisa dengan sesuka hatinya main comot sana-sini sambil berharap ku bisa menampung semuanya. Tidak. Oh TIdak. Ini adalah sebuah kekeliruan yang sudah lama aku sadari namun tetap saja ku lakukan, lagi dan lagi.

Entah apa yang ku tulis sekarang. Aku pun tak habis pikir apa maksudnya tulisanku ini? Kristalisasi depresi jiwa sepertinya.

Hai keyboard, bagaimana perasaanmu kini? Apakah kau merasa ada salah satu bagian tuts-mu yang sakit karena ku tekan setiap hari? Halah..

Tak ada hal lain yang ku bisa lakukan sekarang, kecuali hanya begini. Berguling, berayun berharap tidak terpelanting. Sudah terlalu sering aku mengalaminya.

Aku benci dengan semua kepura-puraan ini. Adakah di sana atau di sini yang mengerti?? Ah.. rupanya hanya aku yang mengerti. Mereka tidak.. Dan biar sajalah. Biar sajalah ku teruskan jari-jari ini menari seiring porsinya masing-masing. Aku tak mau berhenti sebelum penatku memuai, menguap menghembus ke mukamu.

Tolong jangan anggap aku aneh. Anggap saja aku gila.

Bye

Sabtu, Februari 20, 2016

Nulis Lagi

Ini adalah postingan pertama saya di blog ini di tahun 2016. Agak telat memang  jika disebut postingan awal tahun. Ini sudah masuk bulan februari, bahkan sudah mau akhir bulan, tapi baru posting. Ya, tak apa lah, lebih baik terlambat daripada telat. Betul..betul..betul?

Sudah lama juga ternyata saya tidak ngecek akun blog saya yang satu ini, karena selain sibuk nguli di offline, juga saya sedikit disibukkan mengurus blog saya yang lain, yang sedikit agak lebih serius dan formal. Gak seperti blog ini yang kebanyakan isinya cuma curhat-curhatan gak penting..hehe.

Tapi biarpun gak penting, cukup lah buat dijadikan tempat buat sekedar melepas penat dan stress. Menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Terlebih juga saya sedang belajar menulis secara konsisten. Konsisten dalam artian bisa menulis setiap hari. Menulis apa saja yang dipikirkan tanpa banyak mikir ini itu.

Salah satu quote dari Stephen King menyebutkan, "If you want to be writer, just read a alot and write a lot". Jika kita ingin jadi seorang penulis, maka bacalah sebanyak mungkin yang bisa kamu baca, dan tuliskanlah sebanyak mungkin yang bisa kamu tuliskan. Ya itu mutlak hukumnya.

Hampir mustahil seorang penulis, bahkan yang best seller terkenal sekalipun bisa mencapai prestasi tanpa mereka banyak membaca. Membaca ibarat bahan bakar untuk seorang penulis. Semakin banyak membaca, maka ide-ide dan semangat menulis akan terus-menerus muncul dan terpompa ke luar tanpa bisa dibendung.

Ya.. di luar saya memiliki cita-cita menjadi penulis atau tidak, saya memang menyukai kegiatan menulis itu sendiri. Seperti ada tarikan kuat dari dalam hati untuk bisa menuliskan apapun yang mungkin ditulis. Walaupun masih sering tersendat-sendat. Maklum, masih newbie.

Selain itu, menulis juga merupakan kemampuan yang harus selalu dilatih dan diasah. Jika tidak, lama-lama akan berkarat dan tumpul. Cara mengasahnya tidak lain dan tidak bukan cuma dengan memperbanyak jumlah tulisan. Menulis setiap hari adalah kuncinya. Dengan menulis setiap hari, kita bisa membuat jejak langkah kecil-kecil untuk mencapai lompatan besar nantinya.

Intinya saya ingin bisa menulis setiap hari. Walau cuma nulis di blog diary macam ini pun tak masalah. Semoga bisa diistiqamahkan.

Sebuah petuah menyebutkan, "Menulislah setiap hari, lalu lihat apa yang terjadi".

Kamis, Agustus 27, 2015

Rumah Terakhir

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya, namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.

Sang mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan akhli bangunan yang handal. Namun, ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir, sebelum tukang kayu tua itu berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah. Dengan berat hati, si tukang kayu menyanggupi permintaan tersebut. Namun, karena sudah berniat pensiun, ia enggan mengerjakan tugas akhirnya itu dengan segenap hati.

Mengetahui hal itu, sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah semampumu! Kamu bebas membangun rumah dengan semua bahan terbaik yang ada." Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia malas-malasan dan asal-asalan saat membuat rangka bangunan. ia malas mencari bahan-bahan berkualitas tinggi, sehingga ia menggunakan bahan-bahan berkualitas rendah. 

Sangat disayangkan memang, ia memilih cara yang buruk untuk menghakhiri karirnya. Saat rumah itu selesai, sang mandor datang untuk memeriksa. Setelah memeriksa semua ruangan, saat akan keluar dari rumah itu, ia berkata kepada si tukang kayu, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku!"

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia tentu sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh! Sekarang, sebagai akibat dari perbuatannya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Cerita di atas dikutip dari Buku Open Your Heart Follow Your Prophet



Selasa, Agustus 25, 2015

Jika Aku Jatuh Cinta

Jika Aku Jatuh Cinta - dikutip dari Buku Open Your Heart Follow Your Prophet
Ya Allah, Jika aku jatuh cinta,
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
Agar bertambah kekuatanku mencintai-Mu

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
Jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid di jalan-Mu

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tak lalai aku merindukan surga-Mu

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu
Janganlah biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindukan kekasih-Mu, jangan biarkan  ku melampaui batas
sehingga aku melupakan cinta hakiki dan rinduabadi hanya kepada-Mu

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah terhimpun dalam cinta kepada-Mu
telah berjumpa dengan ketaatan kepada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu

Kukuhkanlah ikatannya, Ya Allah
kekalkanlah cintanya,
tunjukkanlah jalan-jalannya
Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu

Jumat, Agustus 07, 2015

Sahabat 5 Kilometer


Niatnya mau rapihin file-file yang berantakan di hardisk, eh malah jadi terjerumus buat ngelihat foto-foto lama..haha. Iya jadi suka cengangas cengenges sendiri kalo lihat foto-foto jaman dulu. Suasana hati dan pikiran jadi seakan terlempar langsung ke masa lalu. Senyum-senyum sendiri jadinya kayak orang seperempat waras gitu.. wekawekaweka.

Dari sekian banyak foto lama yang terambil, ada beberapa yang emang berkesan. Salah satunya foto di atas. Foto itu diambil sekitar tahun 2012 akhir kayaknya, iya kalo gak salah. Karena ada tulisan editan ngasal 5 KM di atasnya, yang diedit pake Android Gingerbread gue dulu. Apa hubungannya? Ya sekadar plesetan aja sih, soalnya waktu itu lagi booming film dengan tema persahabatan yang berjudul "5 cm" dan seinget gue film itu rilis sekitar tahun 2012 akhir. hehe..

Latar fotonya rada kurang enak sih, dalem toko..haha. Iya jadi mereka itu adalah teman-teman gue dulu saat dulu masih jadi personel/karyawan middle market di Bekasi. Kita berasal dari daerah yang berbeda-beda. Eh..gue urutin dulu lah nama-namanya makhluk-makhluk di atas dari kiri ke kanan, sekalian direview juga, sekalian ngobatin kangen, karena sekarang kita udah saling pisah, sudah tidak tinggal di satu atap lagi.. cailah. Ya.. namanya hidup ya, penuh dengan perpindahan. (to be continued)


Kamis, Agustus 06, 2015

Behind The Today's Doddle

Hari ini adalah tanggal 6 Agustus. Dan ada apa di hari ini.?? Ya.. benar, Hari ini adalah Jamaica Independence Day. Dirgahayu buat Jamaica. Dari hasil googling sih hari ini ulang tahun Jamaica yang ke 53. Eh bukan itu juga sih sebenernya yang mau dibahas. Tadi gue cuma lagi kepikiran aja buat pergi ke sana, ke jamaica buat ikutan lomba Panjat pinang pake karung. (halah..apa coba)

Jadi katanya selain sebagai hari kemerdekaan Jamaica, hari ini tuh juga ternyata hari ultah gue kalo menurut data KTP mh. Kayaknyah. haha.. Emang iya kali ya udah jelas. Gue juga baru tahu sih kalo ternyata ultah gue barengan sama Jamaica. I don't kow about you, but I'm feeling twenty two.. (duh jadi nyanyi).

Menurut sebuah meme [dibaca mim (wkwkw)] yang pernah gue temukan entah di mana lupa lagi, disebutkan bahwa sekarang kita hidup di jaman di mana ketika hari ulang tahun tiba, maka kita lebih sibuk ngecek notifikasi di social media, karena itu emang lagi moment rame-ramenya. Bener juga sih ya, nyatanya buat gue pribadi sejak beberapa tahun terakhir emang selalu begitu. Tapi gak tau juga sih kalo buat yang lain, mungkin beda. Jadi udah gak aneh lagi kalo dapet notifikasi ada orang yang ngepost ucapan selamat di dinding facebook kita. Dan mereka ngasih ucapannya juga kebanyakan bukan karena inget, tapi lebih ke diingetin sama si facebooknya ya. hihi, iya nggak.

Dan sebelum login ke blogger buat sekedar ngecek blog yang udah lama gak keurus, gue buka tab baru dan langsung ter-redirect ke halaman home Google.co.id, gue lihat ada sesuatu yang baru dengan tampilan Google doddle nya. Ya biasaya Google kan emang sering tuh update bikin" doddle buat memperingati suatu hal penting. Dan Doddle hari ini yang gue temukan adalah gambar kue ulang tahun yang berbentuk seperti rangkaian kue yang membentuk kata Google. Dan ketika mouse diarahkan ke Doddle tersebut, muncullah tulisan "Happy Birthday Rusman!". Dan kalo Doddle nya diklik, maka akan mengarah ke profile G+ gue. Wah dapet ucapan selamat dan backlink ke G+ dari Google Doddle.

Kirain mh itu doddle eksklusif ya buat gue..haha pede gila (emang gue siapanya Google). Eh ternyata tiap orang juga biasa dapet doddle macam begitu. Otomatis aja muncul ngikutin data tanggal lahir di akun Google kita.. Tapi thanks lah mbah.

Oke, lagi agak kaku nih buat nulis panjang. Sekian aja dulu.
Akhir kata, Dirgahayu Jamaica.
No Woman No Cry.

Rabu, Agustus 05, 2015

Dear Mama

Begitu cepat waktu berlalu.
Kadang aku masih suka menanggap diriku sendiri sebagai anak kecil,
yang masih ingin banyak bermain.
Namun segera setelahnya aku tersadar ketika melihat ke seberang jalan itu.
Banyak sekali anak-anak di sana.
Aku sadar, aku bukan bagian dari mereka lagi.
Aku telah lebih tua, dan jauh lebih tua dari mereka.
Kejam sekali waktu.

Mama..
Usia ku bukan kanak-kanak lagi
Namun aku tahu, di matamu aku tetaplah seorang anak kecil.
Betapa pekat kasih sayang yang kau berikan manakala setiap aku pulang dari perantauan. Kau selalu menyuguhiku dengan berbagai aneka macam santapan yang tidak pernah bisa aku temukan di luar sana.

Saat itu mungkin kau tak tahu, bahwa aku sempat meneteskan air mata yang jatuh tepat di tepian piring kupat tahu yang kau sajikan. Namun ku sembunyikan. Aku bersyukur masih bisa merasakan kasih sayangmu. 

Mama..
Usiaku hampir 22 beberapa waktu lagi.
Walaupun mungkin kau tak pernah tahu ataupun mengingat kapan tanggal lahirku, itu tak masalah bagiku.

Di usiaku sekarang, dari kejauhan ini, aku ingin meminta maaf kepadamu. Aku belum bisa sepenuhnya membahagiakanmu. Aku belum bisa jadi kebanggaan di masa tua mu. Aku belum bisa berbakti. Yang aku berikan belum ada apa-apanya dan tak akan pernah bisa membalas  semua bentuk kasih sayangmu.
Namun aku selalu menyelipkan namamu di setiap doaku kepada Allah.
Semoga Allah senantiasa melindungi dan menyayangimu.

Mama.. kini kamarku telah teratur dengan rapi. 
Dalam waktu yang lama mungkin, Hingga debu-debu dengan tenang bersarang.
Tak ada lagi riuh suara gaduh ku di sana.
Tak usahlah kau cari aku lagi setiap sore.
Tak usah pula lah kau pertanyakan kemana kakiku akan melangkah.
Karena aku tahu jalan pulang, Mama.
Dan doakan aku mama. Aku akan pulang membawa sekantong kebahagiaan untukmu.
Terima kasih Mama.

Selasa, Agustus 04, 2015

Antara Aku, Gue dan Saya.

Assalamualaikum wr.wb.

Lihat dulu judulnya. Rada aneh gitu ya. Tenang di sini saya bukan mau cerita tentang kisah cinta segitiga, layaknya seperti kebanyakan yang memakai pola kalimat seperti itu. Seperti "Antara Aku, Kau dan Bajaj". Bukaan.

Ini masalah kontak batin mungkin. Juga dilema simple yang kemudian tertumpuk menjadi agak rumit, mumet menyesaki pikiran. (Ngomong apa sih lo).

Dalam hal menulis, khususnya menulis di jurnal blog diary yang sifatnya pribadi seperti ini, pemilihan kata / diksi tentu kita sendiri yang menentukan. Dan salah satu yang paling penting adalah bagaimana kita menyebut diri kita sendiri dalam tulisan itu seperti apa.

Maksudnya kata ganti orang pertama kali ya. Iya akhir-akhir ini saya jadi suka bingung kalau nulis mau pakai kata ganti "saya" atau "aku" atau "Gue". Walaupun ketiga artinya sama, tapi kesan yang nancep di batin pasti beda banget.

Kalo pake kata Saya, kesannya formal banget. Pake "aku" kesannya childist banget. Pake Gue/lo kesannya betawi banget.. hehe. Enakan pake bahasa Inggris, pilihannya cuma "I" doang, gak bingung kan (Ah tapi gak juga sih kayaknya.. ). Tergantung mood aja sebenernya. Kebanyakan tulisan iseng" saya di blog ini juga pake kata ganti "Gue/elo" gara-gara kepengaruh sama pergaulan anak bekasi, pas dulu masih tinggal dan kerja di sini. Kadang juga pake "saya" seperti di tulisan ini. Kadang juga pake "Aku". Tergantung mood sama isi cerita yang mau ditulis. Duh.. kayak gini aja mesti banget ya dibikin ribet??. Apa gue lagi krisis identitas kali ya??. (tuh kan pake kata "Gue"). Yoweslah pleksibel aja. Mau saya nulis pake kata 'Saya' kek, 'Aku' kek, 'Gue' kek.. emang masalah buat luh.. hehe.

Okelah sebelum tulisannya tambah ngaco, mending sudahi sampai di sini dulu. Mohon maaf jika gak ada manfaatnya. Caw.

Wassalamualaikum

Rabu, Juli 22, 2015

Syawwal Menamparku [Repost]


Repost dari status facebook temen. Wajib baca. Bagaimana seharusnya kita menyikapi bulan syawal sepenghabis Ramadhan. Dijamin nampol.


Semalam, ketika mataku hampir terpejam, gelap diantara dua gelap. Lampu kamar yang rusak dan kelopak mata yang memberat. Tiba-tiba Syawwal datang menghampiriku, dia menyapa dengan suara serak parau memilukan. Karena mengantuk kujawab sapanya ala kadarnya. 

Aku penasaran kenapa suara serak pilu sementara manusia diluaran berbahagia. Apa dia hanya berpura-pura mempermainanku. Kupelototkan bola mata untuk mengusir rasa kantuk dan penasaran. Ternyata dugaanku salah, paras syawwal pucat pasi dengan beberapa tetes air mata yang menyisa di pipinya.

Kudekati dia, aku bertanya, " Kamu kenapa wal, apa yang terjadi denganmu, kamu sakit?"
"Aku sedang berduka, sedih sekali?" Suara syawwal serak piluu
"Ah kamu mengada-ada syawwal, bagaimana bisa orang-orang bahagia dengan kedatanganmu, engkau malah bersedih?"
"Aku benci orang-orang itu, termasuk kamu Ihsan!!"
"Benci, ke aku juga?!"
"Iya aku benci, benci"!!" Syawwal berteriak kencang sekali.


Kantukku hilang seketika, kuperbaiki posisi dudukku, aku membatin, " Kelihatannya serius sekali apa yang terjadi pada syawwal."
"Ok syawwal, sekarang biarkan aku mendengarkan masalahmu dengan kami. Maaf denganku maksudnya." Kataku
"Ihsan, jawab dengan jujur! Kenapa kamu bergembira dengan kedatanganku?"
"Kehadiranmu adalah hari raya, hari kemenangan setelah kami berjuang bersama kawanmu Ramadhan."
"Bohongg, bohongg, aku bukan hari kemenangan untuk kalian. Aku adalah hari pelampiasan untuk dosa yang kalian tahan selama ramadhan."
"Syawwal, jangan ngelantur kamu. Buktikan omonganmu, kalau kamu ngawur, gak segan aku tendang bokongmu keluar dari kamar ini!"
"Selama bersama ramadhan alangkah baiknya kalian. Berbagai ketaatan kalian lakukan, berbagai dosa kalian jauhi. Setelah bersamaku kalian berubah, ketaatan kalian mengendor dan berbuat dosa semudah membalik telapak tangan!" Syawwal menumpahkan jeritan hatinya. Aku diam menundukkan kepala.

"Ihsann, jangan diam belagak bodoh. Jawabb!! Betulkan yang aku katakan?!Di mana tilawah, qiyamul lail, shadaqah, wirid, dan segala ketaatan saat engkau bersama ramadhan?
"Beda syawwal, kita berbeda keadaan? Aku coba membela diri.
"Apanya yang beda? Apakah Allah yang bersama engkau di bulan Ramadhan Maha Melihat, sedang Allah yang engkau bersamaku buta? Apakah Ia yang engkau bersama ramadhan Maha mendengar, dan Ia yang engkau bersamaku menjadi tuli?" Syawwal terus mencecarku.
Aku yang tersudut masih menyela, "Tapi syawwal, saat bersama ramadhan kami memang terkondisi dengan ketaatan kepada Allah."
"Alaaah, masih saja ngeles. Asal engkau tahu jika ketaatanmu amburadul saat bersamaku tidak seperti di bulan ramadhan. Engkau sebenarnya gagal dalam jalinan bersama ramadhan, atau engkau tidak paham dengan ayat la'allakum tattaqun-agar kalian bertaqwa?"
"Apa maksudmu syawwal, jangan terus menyudutkanku!"
"Kamu betulan bodoh apa cuma pura-pura? Kebersamaan dengan ramadhan ditujukan 'agar' kalian bertaqwa. Yaitu ketika ramadhan telah berlalu kamu menjadi hamba yang bertaqwa saat bersamaku. Menjadi manusia yang berbakti kepada Allah. Lalu sekarang bercerminlah! Apakah engkau pantas meraih gelaran manusia bertaqwa setelah bersama ramadhan, tidak khan?!"
Aku semakin menundukkan muka. Lidahku terkunci, aku sadar benar apa yang dikatakan Syawwal.
"Ihsan angkat mukamu!" Syawwal membentak
Aku dongakkan kepala, " Plakk..plakk! Syawwal menamparku dua kali.
"Itu sebagai peringatan untukmu!" Sambungnya lagi.

Aku berusaha meraih tangannya untuk meminta maaf, namun ia malah berbalik badan dan melompat keluar menerobos jendela.
 

"Syawwal..syawwal...maafkan aku..maafkan aku..aku akan berubah!! Aku terus berteriak hingga suaraku habis dan jatuh terduduk kelelahan.
Apakah Syawwal datang dan menampar kalian sebagaimana yang terjadi padaku?

Kediri, syawwal hari ketiga
abu zubair ihsanul faruqi
(Sumber : Group Dakwah Remaja Islam)

Selamat Lebaran

Hallo Assalamualaikum..

Masih dalam suasana lebaran nih, kalo diurutin udah masuk hari ke 4 sekarang tuh. Masih bisa disebut lebaran gak ya? masih lah ya, rasa dan suasana idul fitrinya masih kental banget terasa kok. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, idul fitri selalu memberikan kesan yang sangat berharga karena kita bisa saling bersilaturahim dengan teman-teman dan keluarga yang mungkin selama setahun atau beberapa tahun sebelumnya tidak pernah lagi kita temui. Alhamdulillah juga, selama 3 hari kemarin aku sudah melanglang buana ke seantero kota Garut untuk bisa bertemu, bersilaturahim, dengan keluarga dan teman lama semasa sekolah pada khususnya. Dan mumpung lagi sempet, dan schedule ku sekarang cuma di rumah (lagi males keluar"), kayaknya sekarang adalah waktu yang tepat buat curhat di jurnal ini.

Kamis, Juli 16, 2015

Last Day

Ramadhan tinggal menyisakan 1 hari lagi. Di hari terakhir ini alhamdulillah saya sudah sampai di kampung halaman, setelah hari selasa kemarin saya mudik dari Tangerang - Garut. Alhamdulillah bisa merasakan 2 hari puasa bareng keluarga. Sahur dan buka bareng ayah ibu dan adik. Bahagia sekali rasanya bisa buka dan sahur bareng mereka, setelah sebelum"nya di perantauan hanya bisa sahur bareng air. :3

Dan sekarang adalah hari/tanggal terakhir puasa menurut kalender. Sore di detik" menjelang buka puasa terakhir. Dan biasanya setelah ini akan dikumandangkan takbir sepanjang malam hingga esok hari. Hingga akhirnya kita tiba di hari kemenangan. Alhamdulillah lebaran.

Eh tapi.. sampai sekarang belum ada ketetapan / pengumuman gitu sih dari pemerintah soal kapan lebarannya. Kalo menurut kalender sih besok (hari jumat). Tapi tau sendiri kan, kita harus nunggu dulu keputusan pasti dari pemerintah soal kapan tanggal 1 syawal. Jadi kalo gak besok, mungkin Sabtu.

Yeps.. kita tunggu aja.

Senin, Juli 13, 2015

Gelang POB

Gak tau kenapa gue jadi pengen nulis tentang ini, yakni tentang gelang karet yang lagi gue pakai sekarang. Alesan nulisnya yaitu karena miris. Miris setelah gue tahu gelang yang gue pakai sekarang ini sepertinya sudah mendarah daging dan gak bisa dilepas dari tangan. Gue coba beberapa kali tetep gak bisa, walaupun dipaksain pasti sakit banget di kulit. Gak tau karena tangan gue yang tambah gede (ah..gak deh kayaknya,  perasaan tangan gue segini" aja, cenderung tambah ceking menjurus busung lapar malahan)- atau mungkin gelangnya yang mengecil kali ya. Agak lucu sih emang buat gue pribadi, soalnya emang tuh gelang udah nempel di tangan gue cukup lama dan gak pernah gue lepas. Kemanapun dan dalam kondisi apapun (pake baju atau telanjang pun), gelangnya tetap gue pake. Sampai gue gak sadar gelang ini udah susah banget buat dilepas. Cara paling cepet buat lepasinnya sih gampang" aja, tinggal gunting aja, plek..putus dah. Selesai perkara. 

Tapi gue rada sayang aja buat buntungin nih gelang. Soalnya gue pikir ini tuh gelang eksklusif, yang gak semua orang punya, hanya orang-orang tertentu aja yang punya. 

Emang gelang apaan sih??

Jumat, Juli 10, 2015

Selamat Buat Rigen


Cuma mau ngasih selamat aja nih buat Rigen, yang udah resmi dinobatin sebagai juara standup comedy Indonesia 5 di Kompas TV. Yee... selamat, ya Rigen. Akhirnya orang timur jadi juara juga.

Jujur, sebenernya gue jagoin Rahmet buat jadi juara di SUCI 5 ini, secara sama-sama alumni STM..hehe. Eh, tapi di luar itu gue yakin emang Rahmet juga punya kualitas dan pantas-pantas aja sebenernya buat jadi juara 1. Ya.. tapi kenyataannya di Grand Final kemarin, Rigen lah yang penampilannya paling stabil. Dua finalis lainnya, Rahmet dan Indra kayak sedikit underpressure gitu dan kalah di mental, khususnya Indra. Buat yang nonton, pasti ngerasain.

Mungkin karena emang dari awal Rigen statusnya emang udah underdog kali ya, jadi dia tampil rileks dan tanpa beban gitu. Alhasil di putaran pertama tampil aja, dia udah dapet elpiji, eh..kompor gas dari Pak de Indro. Feeling gue dari komentar Pak de Indro itu udah ngerasa aja Rigen yang bakal jadi juara. Dan bener aja ya Rigen juaranya.. :)

Oke..congrats ye bang Rigen.



Rabu, Juli 08, 2015

2 Keyword Penyesalan Search Engine

Selamat sore guys, apa kabar? Semoga sehat sentosa selalu ya. Udah mulai belang-bentong nih ngeblognya, penyakit malas mulai menggerogoti otak. Makanya nih saya agak sedikit maksaun nulis, walau satu posting, supaya virus malasnya gak semakin menjalar. Oke, karena masih suka bingung mau nulis apa, jadi mending nulis yang simpel-simpel aja ya.

Oke di post ini saya mau sedikit sharing pengalaman ketika browsing di internet. Boleh dibilang ini adalah pengalaman browsing yang paling bikin mual sepanjang sejarah saya kenal internet.
Ini saya rasakan setelah sebelumnya mengetikkan suatu keyword / kata kunci di Search engine Google, dan setelahnya saya menyesal karena telah melakukannya. Lho kenapa bisa menyesal? Entah ini terlalu lebay atau nggak. Yang jelas saat ini saya menyesal karena telah mengetikkan keyword itu dan mencarinya di search engine. 

Apa yang membuat saya menyesal, tidak lain adalah hasil pencarian yang ditampilkan Google yang sangat....ukh, nggak banget deh beneran. Jadi penyesalan saya di sini lebih cenderung ke rasa jijik aja sih. Kalo sekali lupa sih mungkin rada mending, tapi ini efeknya jadi terus-terusan keinget sampe susah buat lupainnya. Rasa jijiknya numpuk sampe bikin mual, beneran. 

Mau tau gak apa keyword yang saya maksud? Oke ini dia 2 kata/keyword yang  masing-masing saya ketikan di kotak pencarian search engine google, yang bikin saya jadi menyesal telah mengetik dan mencarinya di Google. Silahkan kalo ada yang mau nyoba browsing keywordnya di Google. 

Rabu, Juli 01, 2015

Malam 15

Selamat malam semuanya. Ngomong" udah masuk babak ke dua ya kita. Maksudnya 10 hari kedua bulan ramadhan. Dan tepat malam ini masuk pada malam ke 15, semakin dekat kita dengan hari kemenangan ya. 

Alhamdulillah sampai malam ini tarawih saya masih gak ada bolongnya, semoga terus istiqamah sampai malam terakhir tarawih nanti. Amiin

Seperti biasa, tarawih tadi diisi dengan ceramah kultum sebelumnya. Dan di mesjid Ar-royan, tempat saya melaksanakan tarawih itu Ustadz / imam yang ceramah tiap harinya beda-beda. Ustadz undangan semua. Karakternya juga beda-beda pastinya. Ada yang bacaan shalatnya lama, ada juga yang cepet. Penyampaian ceramah juga ada yang enak, ada juga yang bikin ngantuk.

Tapi untuk malam ini, ustadz nya lumayan enak dari segi bacaan shalat yang tartil dan tumaninah, juga pembawaan materi ceramahnya yang semangat dan sedikit humoris. Jadi gak bikin ngantuk.
Oke supaya makin berkah, lebih baik saya tulis di sini apa yang sudah disampaikan pak ustadz tadi.
Tausyiahnya hanya membahas 1 ayat Al-Quran, yakni Quran Surat Al-ahzab ayat 35, tentang 11 kunci menuju surga. Apa sajakah 11 kunci itu? Oke berikut uraiannya. Berdasarkan firman Allah dari ayat tersebut, golongan orang-orang yang dijamin akan mendapat surga adalah sebagai berikut.